Dampak Banjir Terhadap ketersediaan Air Bersih

//
Home » News » Dampak Banjir Terhadap ketersediaan Air Bersih

Di Indonesia, ketersediaan air bersih kerap terganggu oleh banjir. Musim hujan kerap di indikasikan menjadi musim banjir. Penyebab banjir yang banyak ditemukan adalah budaya dan kesadaran masyarakat yang masih kurang untuk tidak membuang sampah ke sungai serta berkurangnya resapan air di daerah tersebut. Banjir menimbulkan kerugian secara material dan non material. Selain mengganggu aktifitas masyarakat juga menimbulkan masalah kesehatan.

dampak banjir terhadap ketersediaan air bersih

Akibat yang ditimbulkan oleh banjir tersebut adalah mempengaruhi ketersediaan air bersih yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beberapa dampak yang ditimbulkan akibat adanya banjir terhadap ketersediaan air bersih, antara lain adalah sebagai berikut.

Saluran PAM Tersumbat

Sumber air bersih di kota-kota besar biasanya dengan memanfaatkan jasa perusahaan air minum. Dengan jasa ini, rumah warga akan dialiri oleh air bersih yang siap untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, air bersih ini akan terganggu ketersediannya apabila terjadi bencana banjir yang melanda secara tiba-tiba.

Pipa yang sudah tergenang air banjir tidak lagi bisa menyalurkan air bersih ker rumah-rumah warga. Sebab air yang akan mengalir secara otomatis akan bercampur dengan air banjir yang keruh dan kotor. Akibatnya air yang digunakan oleh warga akan mengandung banyak kuman yang bisa mengganggu kesehatan.

Adanya dampak ini juga akan berlangsung setelah beberapa hari banjir tersebut surut. Ketersediaan air bersih pasca bencana banjir juga sedikit terhambat, sebab pihak perusahaan air minum harus memastikan apakah pipa suluran air sudah dalam keadaan bersih dan tidak tergenang oleh air bekas banjir. Menunggu genangan air ini benar-benar bersih membutuhkan beberapa waktu, sehingga warga pelu bersabar.

Air Sumur Mnjadi Keruh

Salah satu sumber air bersih yang masih eksis dari dulu hingga saat ini adalah sumur. Air sumur saat ini banyak digunakan oleh penduduk desa. Namun , ada juga warga kota yang menggunakan air sumur dengan bantuan mesin pompa. Air yang berasal dari sumur ini tergolong layak di konsumsi apabila berwarna jernih dan tidak memiliki bau yang menyengat.

Saat terjadi banjir, para pengguna air sumur juga akan merasakan dampak berupa sulitnya ketersediaan air bersih. Sebab sumur yang biasa digunakan sebagai sumber air ini akan membuat airnya berubah menjadi keruh karena dampak dari banjir. Sumur akan secara otomatis menyerap air banjir tersebut dan menyatu dengan air bersih yang sudah ditampungnya.

Apalagi jika sumur tersebut dibangun dengan jarak berdekatan dengan septic tank. Maka dampak yang harus dirasakan bertambah 2 kali lipat, yaitu air sumur akan bercampur dengan air banjir dan juga mikroorganisme dalam septi tank. Dengan kondisi air yang demikian, membuatnya tidak aman untuk diolah ataupun dikonsumsi, sebab pasti banyak kuman dan bakteri yang mengendap di air ini.

Agar bisa menggunakan kembali air sumur untuk memenuhi kebutuhan, maka Anda perlu menunggu beberapa hari. Ini ditujukan guna menghilangkan kuman dan bakteri yanga ada di sumur. Cara ini juga dimaksudkan agar sumur bisa menghasilkan air yang jernih lagi. Air sumur yang akan digunakan setelah terjadinya banjir ini, dianjurkan untuk tidak dijadikan sebagai air minum yang dikonsumsi.

Ketersedian Air Sungai Yang Jernih Berkurang

Banyak yang berpendapat bahwa keadaan sungai dalam masa teknologi yang berkembang ini dalam keadaan keruh. Padahal masih ada sungai dengan air yang jernih serta ekosistem terjaga. Masih banyak juga orang yang memilih untuk memenuhi kebutuhan air dengan air sungai. Hal ini biasanya disebabkan oleh sulitnya sumber air bersih yang jauh dari rumah.

Ketika terjadi banjir, maka air sungai akan bercampur dengan air banjir tersebut. Akibatnya adalah air sungai tidak lagi jernih dan sudah terkontaminasi bakteri.

Apabila hal ini terjadi, maka air sungai tidak bisa lagi digunakan untuk memenuhi kebutuhan penduduk terhadap air bersih. Akibatnya penduduk harus rela mencari sumber air bersih lainnya yang berkemungkinan memiliki jarak tempuh sangata jauh. Untuk mengatasi hal tersebut kita dapat menggunakan Metode Filtrasi air sungai untuk mendapatkan air yang jernih kembali.

Dalam keadaan seperti ini yang bisa dilakukan adalah dengan cara menunggu air sungai bisa kembali bersih. Hal ini memang akan memakan waktu yang cukup lama. Sebab air sungai perlu mengendapkan terlebih dahulu zat kimia yang larut di air.

Sambil menunggu proses penjernihan air sungai secara alami ini berlangsung, Anda bisa untuk mencoba sumber air bersih terdekat lainnya. Pada dasarnya sejernih apapun air sungai tidak boleh langsung dikonsumsi begitu saja tanpa prosses pengolahan yang mumpuni. Air sungai yang jernih ini bisa memenuhi kebutuhan hidup lainnya, selain untuk diminum. Mengonsumsi air sungai yang hanya direbus itu belum tentu membuat kuman yang ada di dalamnya mati, sehingga hal ini tidak dianjurkan.