Cara Pengelolaan Limbah B3 dan Cara Tepat Penanganannya

//
Home » News » Cara Pengelolaan Limbah B3 dan Cara Tepat Penanganannya

Isu lingkungan merupakan isu yang kian hari kian marak dibicarakan publik. Karena publik semakin sadar akan pentingnya kelestarian lingkungan. Salah satu pencemaran yang dapat merusak lingkungan adalah limbah B3.

Oleh karena itu, pengelolaan limbah B3 menjadi fokus tersendiri di tengah masyarakat.

Apa Itu Limbah B3?

Limbah B3 merupakan singkatan dari limbah bahan beracun dan berbahaya, serta merupakan golongan limbah yang memiliki potensi besar untuk mencemari dan merusak lingkungan bahkan mampu membahayakan kesehatan.

Karena sifatnya yang sangat membahayakan lingkungan dan kesehatan, limbah B3 ini harus mendapatkan penanganan dan pengelolaan secara khusus.

Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko bahaya pada lingkungan dan kesehatan. Umumnya, tempat yang menghasilkan cemaran limbah B3 adalah rumah sakit, industri kimia, industri pangan dan industri kosmetik.

Cara Penanganan Limbah B3

Karena tingkat acamannya yang tinggi, limbah B3 tidak bisa sembarangan ditangani seperti jenis sampah pada umumnya. Berikut ini adalah cara penanganan limbah B3 yang baik dan benar:

1. Mengurangi Limbah B3

Penanganan limbah B3 pertama adalah dengan mengurangi cemaran limbah di sekitar Anda. Mengurangi limbah B3 dengan efektif dapat membantu kelestarian alam. Karena meskipun terdapat sistem pengelolaan limbah B3, residu hasil pengelolaan masih akan tertinggal dan tetap dapat membahayakan lingkungan.

Pengurangan limbah B3 dapat Anda lakukan dengan mengganti bahan kerja menggunakan bahan lain yang tidak berpotensi menghasilkan limbah B3 dan ramah lingkungan. Sehingga, resiko pembuangan limbah akibat pengulangan pekerjaan akan berkurang secara konsisten.

2. Mengumpulkan Limbah B3

Limbah B3 juga harus melalui proses pengumpulan sebelum akhirnya melalui proses pengolahan. Pengumpulan limbah B3 juga tidak bisa sembarangan. Limbah B3 dapat dikategorikan berdasarkan konsistensinya, misalnya limbah padat berbahaya dan limbah cair berbahaya.

Khusus untuk limbah cair, terdapat beberapa kategori tambahan lagi seperti limbah yang memiliki sifat asam dan limbah dengan sifat basa. Penggolongan ini penting karena limbah asam dan basa akan memiliki reaksi tertentu ketika bercampur. Bisa jadi, limbah akan berasap bahkan menimbulkan ledakan.

3. Menimbun Limbah B3

Melakukan penimbunan limbah B3 juga merupakan salah satu penanganan yang perlu dilakukan. Penimbunan ini memiliki beberapa tujuan. Pertama adalah agar limbah B3 tidak mencemari limbah-limbah lain yang tidak berbahaya. Tujuan kedua adalah agar pengolahan limbah berjalan efektif.

Pengelolaan limbah B3 umumnya akan terjadi dalam skala yang besar. Sehingga, penggunaan energi pengolahan limbah bisa lebih efisien dan efektif. Penimbunan limbah B3 sendiri biasanya berada pada ruangan tertutup dan jauh dari pemukiman penduduk.

4. Memanfaatkan Limbah B3

Selain pengurangan, pengumpulan, penimbunan ternyata limbah B3 juga dapat melalui proses pemanfaatan. Hal tersebut tentunya sangat dianjurkan. Karena dapat mengubah barang berbahaya dan tidak berguna menjadi barang yang lebih berguna dan memiliki manfaat tersendiri bagi lingkungan.

Beberapa limbah B3 dapat menjadi substitusi dari bahan tertentu. Selain itu, limbah B3 juga dapat bermanfaat sebagai bahan bakar hingga bahan bangunan. Hasil pembakaran limbah B3 adalah abu yang dikenal sebagai fly ash. Fly ash ini memiliki konsistensi seperti semen, sehingga dapat digunakan sebagai bahan bangunan.

Namun, pemanfaatan limbah B3 ini tidak bisa sembarangan. Terdapat perusahaan atau lembaga khusus yang telah tersertifikasi dalam penanganan limbah B3 secara baik dan benar.

Cara Pengelolaan Limbah B3

Selain ditangani, limbah B3 akan diolah agar dapat musnah dan tidak mengancam lingkungan serta kesehatan. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengolah limbah B3 dengan baik dan benar:

A. Metode Termal

Metode pertama dalam pengelolaan limbah B3 adalah termal. Sesuai dengan namanya, metode termal akan memanfaatkan panas yang tinggi. Panas tinggi tersebut berasal dari pembakaran yang telah tersistem, bukan dengan pembakaran sembarangan.

Metode termal ini tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah dapat menghancurkan bahan-bahan organik sepenuhnya. Sedangkan metode lain hanya mendetoksifikasi sebagian bahan organik. Namun sayangnya, metode termal ini memiliki residu asap yang berpotensi mencemari udara.

2. Metode Biologis

Berikutnya metode biologis yang biasanya akan berguna untuk pengolahan limbah organik. Salah satu contoh limbah organik tersebut adalah limbah minyak. Metode biologis ini berdasarkan pada penguraian zat organik menggunakan mikroba atau bakteri tertentu.

Bakteri memiliki enzim khusus yang dapat memecah residu minyak menjadi zat yang lebih sederhana dan dapat dengan mudah terurai di dalam tanah. Terkadang, ada juga bakteri yang telah melalui modifikasi DNA dan dapat menguraikan zat-zat tertentu.

3. Metode Kimia

Selanjutnya adalah metode kimia. Metode kimia ini adalah metode yang melalui beberapa tahapan ilmiah secara sistematis. Beberapa perlakukan kimia yang dilakukan ketika mengelola limbah B3 adalah sistem oksidasi dan reduksi, serta pertukaran ion.

Contoh nyata pengelolaan limbah B3 metode kimia terjadi pada residu sianida. Residu sianida dapat berubah menjadi senyawa yang tidak beracun yang tidak berpotensi mencemari lingkungan melalui proses pemisahan air secara kimiawi.

Hasil pengolahan limbah sianida adalah air yang tentunya aman untuk lingkungan. Karena itu, layanan instalasi pengolahan air limbah menjadi salah satu hal yang sangat dibutuhkan saat ini. Sehingga pengolahan air limbah industri dapat berjalan lebih optimal dan signifikan.

4. Metode Fisik

Pengolahan limbah selanjutnya adalah dengan menggunakan metode fisik. Metode fisik ini berfokus pada proses modifikasi limbah secara fisik. Proses modifikasi tersebut antara lain adalah pengurangan volume limbah, modifikasi konsentrasi limbah, penguapan, pemadatan, dan lain sebagainya.

Dari beberapa proses di atas, proses yang paling banyak dilakukan adalah pemadatan. Beberapa limbah yang melalui proses pemadatan antara lain adalah limbah aspal, limbah plastik, dan limbah beton. Proses pemadatan ini tentunya menggunakan mesin khusus untuk pemadatan limbah beracun dan berbahaya.

Sudah Memahami Cara Pengelolaan Limbah B3 yang Tepat?

Demikian ulasan tentang penanganan dan pengelolaan limbah B3. Menangani limbah B3 dengan baik dan tepat merupakan salah satu bentuk untuk menjaga kelestarian lingkungan. Lingkungan yang bersih pasti akan membuat hidup menjadi lebih sehat dan nyaman. Semoga bermanfaat!