Pengolahan air limbah Dengan Sistem Tricking Filter

//
Home » News » Pengolahan air limbah Dengan Sistem Tricking Filter

Pengolahan air limbah menjadi salah satu isu yang penting untuk ditangani para pelaku industri penghasil liquid waste, terutama yang mengandung bahan kimia berbahaya. Dan menangani limbah cair dengan substansi yang mampu merusak kesehatan tidaklah mudah.

Salah satu langkah perlakuan yang bisa digunakan untuk mengolah limbah cair dengan begitu efektif adalah metode “Trickling Filter”. Pernahkah Anda mendengar atau mencoba mengenal lebih dalam langkah perlakuan limbah yang satu ini?

Pengolahan Air Limbah

Yuk, Mengenal “Trickling Filter” Dengan Lebih Jelas!

Proses produksi yang dilakukan industri seringkali menghasilkan limbah cair yang sangat sulit terurai dan mampu merusak lingkungan dalam jangka panjang. Trickling Filter bisa dijadikan metode yang ampuh mengolah liquid waste dengan cara melakukan “penyaringan tetesan air” dengan media tertentu.

Masih sulit membayangkannya?

Kini coba analogikan metode Trickling Filter sebagai sebuah spons pencuci piring. Air limbah yang memiliki berbagai substansi seperti bahan kimia serta limbah buangan industri yang tak terpakai dialirkan di atas “spons” tersebut.

Air limbah dengan berbagai substansi akan melewati spons “media filter” dan meninggalkan endapan di bagian atas serta tengah. Sedangkan liquid yang telah berkurang substansinya akan dialirkan pada bagian bawah spons, yang memiliki rongga khusus untuk limbah yang lebih bersih.

Lalu apakah berhenti hingga disitu saja? 

Tidak, liquid waste yang telah terpisah dari substansi kasarnya akan dialirkan menuju tangki sedimentasi. Di tangki tersebut limbah cair yang lebih bersih kembali diendapkan dan dialirkan keluar serta memiliki tingkat BOD (Biological Oxygen Demand) yang cukup rendah.

Dengan demikian metode Trickling Filter sama halnya dengan spons pencuci piring yang mampu mengurangi substansi air limbah dan menjadikannya lebih bersih.

Apakah Tricking Filter Dapat Dikategorikan Sebagai Media Penyaring?

Proses instalasi pengolahan air limbah melalui metode Penyaringan Tetesan / Trickling Filter ini tidak benar-benar dikategorikan sebagai media penyaring (filtrasi likuid). Hal ini dikarenakan tidak adanya komponen khusus untuk melakukan filtrasi pada alat Trickling Filter.

Bahkan media filter yang menjadi komponen utama metode pengolahan air limbah Trickling Filter memiliki ukuran yang cukup besar. Dibandingkan media filtrasi air yang yang umumnya berukuran sekian mikron, media filter berukuran sekitar 2 – 10 cm.

Walaupun begitu, metode Trickling Filter bisa mengurangi kadar BOD atau COD (Chemical Oxygen Demand) dari pasokan limbah yang dikeluarkan sebuah industri. Langkah Trickling Filter yang termasuk dalam biofilter memang mampu membuat limbah “lebih” ramah lingkungan.

Lalu Apa Saja Komponen Dari Media Trickling Filter?

Mesin pengolahan limbah yang dinamakan Trickling Filter memiliki desain khusus yang tidak mudah tersumbat (clogged) ketika beroperasi. Berbagai komponen media Trickling Filter yang ada di bawah ini bersinergi untuk menciptakan sistem praktikal pengolahan liquid waste yang efektif:

  • Bak Pengendap Awal

Pada tahap preliminary, air limbah yang berisi zat-zat beracun serta kontaminan lainnya dimasukkan ke dalam bak pengendap awal. Bak pengendap awal ini disebut juga dengan tangki pengendapan primer, yang terhubung langsung dengan perangkat yang mengalirkan limbah ke atas media filter.

Di dalam tangki ini, limbah akan melakukan pengendapan pertamanya, meninggalkan partikel besar serta kasar di bagian bawah tangki. Setelah itu limbah dengan partikel yang lebih halus masuk ke dalam perangkat dosis (yang akan membagi ukuran limbah sesuai dengan pipa berlubang di atas media filter).

  • Mesin Trickling Filter

Setelah limbah melalui perangkat yang membagi limbah dalam dosis tertentu, limbah akan diteteskan di atas media penyaring. Biasanya debit air limbah yang melalui perangkat ini jauh lebih kecil dari volume tangki pengendapan awal.

Di dalam tangki Trickling Filter, terdapat media-media berukuran selaras yang berjumlah ribuan dan disusun dengan kedalaman sekitar 0,8 meter hingga 2,5 meter (tergantung kebutuhan). Media penyaring bisa berupa bebatuan, plastik, hingga kayu-kayuan.

Nah, pada permukaan media tersebut terdapat mikroorganisme pengurai yang akan mengurangi jumlah BOD/COD limbah. Ketika zat pencemar yang terkandung dalam limbah bersentuhan secara langsung dengan mikroorganisme tersebut, terjadilah proses penguraian.

Jika Anda sulit membayangkannya, kami berikan analogi sekali lagi : sebuah pemotong apel.

Ketika ingin makan apel, tentu saja Anda tidak bisa menelannya bulat-bulat, bukan? Anda harus memotong atau minimal menggigit apel tersebut. Seperti itulah peran dari media Trickling Filter, yaitu memecah zat yang terkandung dalam limbah menjadi lebih kecil / lebih sedikit.

  • Bak Pengendap Akhir

Setelah melalui proses panjang meneteskan limbah ke atas media penyaring, limbah cair yang telah terurai akan dimasukkan dalam bak pengendap akhir / tangki sedimentasi terakhir. Di dalam tangki ini, limbah akan diendapkan untuk terakhir kalinya, dan industrial waste siap dialirkan ke tempat lain tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan.

Apa Fungsi Resirkulasi Pada Media Trickling Filter?

Cara pengolahan air limbah melalui media Trickling Filter menghasilkan endapan lumpur serta sisa biofilm pada tangki sedimentasi akhir. Jika dibiarkan saja, tentu ampas limbah tersebut bisa menyumbat laju sirkulasi daur ulang liquid waste.

Solusinya: ampas dari limbah pada tangki sedimentasi akhir dikirimkan lagi ke bak pengendapan awal.

Caranya?

Melalui rongga resirkulasi berupa pipa khusus yang diarahkan menuju tangki pengendapan pertama. Dengan begitu, tangki pengendapan terakhir bisa kembali bersih dan siap menerima endapan limbah yang baru.

Inilah mengapa teknik pengolahan air limbah dengan Trickling Filter dikatakan sebagai metode yang berkelanjutan (sustainable).

Adakah Kondisi Khusus Yang Diperlukan?

Pertanyaan yang bagus.

Proses pengolahan liquid waste melalui metode Trickling Filter erat kaitannya dengan mikroba serta kondisi aerob. Sehingga kondisi untuk mengolah buangan industri ini harus memiliki sirkulasi udara yang mencukupi.

Inilah pentingnya mendesain sistem underdrain dengan membangun ventilasi bawah tanah agar terjadi kelancaran oksidasi dalam proses olah buangan.

Selain itu, pemilihan media yang baik juga mempengaruhi kualitas output dari sarana Trickling Filter. Alangkah baiknya jika media yang dipilih memiliki porositas tinggi, sehingga mudah ditumbuhi oleh mikroorganisme pemecah zat pencemar dalam limbah.

Keuntungan Pengolahan Air Limbah Dari Sistem Trickling Filter

Untuk bisa melaksanakan proses daur ulang limbah cair menggunakan metode Penyaringan Tetesan (Trickling Filter), memang dibutuhkan area yang lebar. Namun berbagai keuntungan berikut bisa Anda dapatkan jika memakai sistem ini:

  • Sistemnya yang sederhana

Sistem Trickling Filter yang termasuk biofilter ini memiliki sistem yang lebih sederhana dibandingkan metode penyaringan limbah lainnya. Prinsip yang dianut oleh sistem ini hanyalah sedimentasi dan pemecahan zat yang terkandung dalam limbah. Setelah itu, adanya proses resirkulasi menambah nilai plus pada metode Trickling Filter.

  • Biaya yang relatif terjangkau

Dari segi biaya, proses Trickling Filter tidak membutuhkan banyak kucuran dana. Anda hanya perlu mengeluarkan uang untuk membangun sistem penampungan media penyaring serta perangkat pengaliran limbah. Dan untuk media filter, Anda bisa menggunakan plastik yang harganya relatif rendah dibandingkan media batu / kayu.

  • Proses perawatan yang mudah

Untuk memulai sistem ini, Anda harus terlebih dahulu concern pada tahap pembiakan mikroba. Setelah itu, Anda tinggal menjaga agar media Trickling Filter terus basah dan berada dalam kondisi aerob. Jika tidak, maka kondisi biofilm akan memburuk dan Anda perlu melakukan proses aklimatisasi ulang.

Kesimpulan

Pengolahan Air Limbah sistem terbaik

Menilik berbagai manfaat serta keunggulan yang ditimbulkan oleh teknik pengolahan limbah berbasis sistem Trickling Filter, metode ini memang sangat menguntungkan.

Karena di sisi lain media ini bisa memberdayakan mikroorganisme pada media penyaring, Trickling Filter juga hemat listrik, biaya, serta energi. Sistem ini bisa dengan efektif serta berkelanjutan mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut.

Jika Anda adalah pelaku industri yang aktif, akankah Anda menggunakan pengolahan air limbah berbasis Trickling Filter?

By. Brenda Fabiola

<p>You cannot copy content of this page</p>