Air bersih merupakan kebutuhan utama rumah tangga dan sering digunakan untuk memasak, mandi, mencuci baju dan sebagainya. Salah satu cara untuk mendapatkannya adalah dengan memakai mesin pompa air yang berfungsi sebagai penyedot kebutuhan tersebut dari dalam tanah.
Teknik Pemilihan
Sebelum menentukan dan memilih jenis mesin pompa yang mau digunakan, sebaiknya diukur lebih dulu kedalaman sumber air. Apabila sumber air tersebut merupakan sumber lama, cara pengukurannya dapat menggunakan paku yang diikatkan pada benang lalu dimasukan dalam sumber air sehingga kedalamannya bisa diketahui dari ukuran panjang benang.
Satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam sistem pengukuran ini adalah saat datang musim kemarau dimana permukaan air akan mengalami penyusutan. Sehingga ukuran kedalamannya perlu ditambah sekitar 1 hingga 2 meter dari permukaan. Sedangkan untuk sumber air yang masih baru, tinggal disesuaikan dengan kedalaman sumber air yang baru saja ditemukan.
Jika kedalaman airnya kurang dari 7 meter, pilih mesin pompa jenis dangkal. Lalu untuk air yang kedalamannya antara 7 hingga 9 meter, juga menggunkan mesin pompa dangkal namun dari tipe yang berbeda, yaitu semi jet pump. Berikutnya untuk kedalaman dengan ukuran lebih dari 9 meter, jenis mesin pompa air terbaik yang harus dipilih adalah tipa jet pump.
Selanjutnya daya hisap mesin juga harus jadi bahan pertimbangan. Standar hisap pada mesin pompa pada umumnya diukur dari ukuran kedalaman permukaan air paling maksimal dimana sumber air bisa terhisap. Perlu diperhatikan disini, maksud dari maksimal belum pasti optimal Contohnya, daya hisap maksimal 10 liter tetapi butuh waktu hingga 1 jam. Tentu hal ini dapat dikatakan kurang efisien.
Dari daya hisap, lanjut ke sistem penggunaan daya listrik. Kebutuhan daya listrik pada mesin pompa untuk sumur dangkal sekitar 125 sampai 200 watt, mesin model semi jet pump antara 100 hingga 250 watt dan mesin jet pump lebih dari 250 watt.
Besarnya kebutuhan daya listrik ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan daya hisap tetapi sangat berpengaruh terhadap kapasitas. Misalnya mesin pompa yang memerlukan daya listrik 250 watt pasti memiliki daya hisap lebih tinggi dibanding mesin pompa lain yang hanya perlu daya listrik sebesar 125 watt saja. untuk mesin ro biasanya membutuhkan pompa dengan daya yang lebih besar dibanding dengan mesin pada umumnya.
Teknik Pemasangan
Hal utama yang perlu diperhatikan saat memasang mesin pompa air adalah posisinya sebisa mungkin berdekatan dengan sumber air. Selain itu lokasinya harus dilengkapi dengan sistem sirkulasi udara yang baik dan terlindung dari hujan, genangan air serta pancaran panas cahaya matahari.
Kemudian untuk sitem instalasi terutama di bagian pipanya, jika ada kelokannya harus dapat diusahakan agar jumlahnya seminim mungkin. Tujuannya untuk menghindari kebocoran serta memaksimalkan daya hisap sekaligus daya sembur mesin.
Lakukan pengeleman secara sempurna terutama pada bagian pipa hisap agar tidak ada udara yang masuk. Masuknya udara dalam pipa hisap bisa berpengaruh terhadap sistem kerja mesin dimana air tidak dapat terhisap dengan lancar. Jika dibiarkan secara terus menerus, mesin jadi tidak awet dan mudah rusak.
Teknik Perawatan
Selain menjaga agar tidak ada udara yang masuk dalam sistem instalasi, masih ada beberapa tips lain yang bisa dilakukan untuk menjaga keawetan pompa air. Misalnya pada stop kontak, jangan dipakai untuk meletakan beberapa steker sekaligus karena dapat menimbulkan panas yang berlebihan.
Ketika tower air atau sumber air sedang kosong, jangan menyalakan mesin pompa karena hal ini dapat mempercepat proses keausan. Lalu yang terakhir, jika ingin mendapatkan informasi lengkap tentang jenis mesin pompa air dengan kualitas terbaik dan awet, silahkan membuka halaman situs https://www.tirtamandiri.com di internet