Setiap manusia tentu saja membutuhkan pasokan air bersih dalam jumlah cukup besar selama hidupnya. Mereka akan mencari pasokan air bersih terutama dari lingkungan sekitar, untuk memenuhi hajat hidup orang banyak. Namun semakin kesini, pasokan air bersih belum tentu bisa ditemukan dalam jumlah banyak di suatu tempat. Yang tersedia justru kebanyakan berupa air sungai yang keruh serta mengandung berbagai kontaminan berbahaya. Jenis air seperti itu memang akan membahayakan bagi kesehatan, baik organ dalam maupun luar jika dikonsumsi begitu saja. Namun ada solusi terbaik bagi masyarakat kini, yaitu dengan menerapkan pengolahan air sungai terbaik.
Pengolahan Air Sungai Menjadi Air Bersih, Bisakah?
Daftar isi
Melakukan pengolahan air sungai menjadi air bersih memang terasa mustahil bagi kebanyakan orang di masa lalu. Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman, proses pengolahan air sungai menjadi air bersih, bahkan air konsumsi (air minum) sekalipun, bisa dilakukan dengan mudah.
Pada dasarnya, ada berbagai jenis air pada air sungai. Berikut ini diantaranya :
- Sungai mata air : jenis air pada sungai ini biasanya lebih jernih dan selalu tersedia sepanjang waktu. Sungai mata air memiliki pasokan air yang bisa diandalkan oleh penduduk sekitar.
- Sungai hujan : jenis sungai dengan kualitas air yang cukup banyak dijumpai di sekitar. Biasanya sungai hujan ini terdapat di sungai-sungai besar, yang kini sebagian besar berwarna cokelat karena tercampur dengan limbah dan kotoran.
- Sungai gletser : jenis sungai dengan air yang berasal dari pencairan es, dan biasanya jarang dijumpai di Indonesia.
Dan secara keseluruhan, memang air sungai bisa dijernihkan kembali menjadi air murni yang baik kualitasnya untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai tahapan pengolahan air sungai biasanya dilakukan dengan cara : netralisasi, aerasi, koagulasi, peengendapan (sedimentasi), dan filtrasi.
Persyaratan Air Minum Yang Bersih Dan Steril
Sebelum melangkah pada pembahasan terkait proses penjernihan pengolahan air sungai menjadi air bersih, terlebih dahulu Anda harus mengetahui persyaratan air minum yang bersih dan steril. Berikut ini berbagai syarat terkait kondisi air yang layak konsumsi berdasarkan aturan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia :
- Tidak memiliki warna : air yang layak untuk dikonsumsi harus sangat jernih dan transparan, tidak mengalami perubahan warna sedikitpun. Air harus bisa ditembus cahaya dan tidak berwarna kecokelatan seperti air sungai kebanyakan.
- Tidak berasa : air yang layak minum juga harus memiliki tingkat netralitas rasa yang tinggi. Dalam kata lain, air harus tawar dan tidak memiliki bau sedikitpun.
- Tidak mengandung padatan : karena air yang mengandung zat padatan bisa dikatakan sebagai air yang terkontaminasi, sehingga tinggi kemungkinan mengandung bakteri dan virus.
- Memiliki pH netral : dalam arti lain berkisar angka 7. Selain itu tidak juga mengandung garam atau senyawa kimia dan bahan organik lain di dalamnya.
- Tidak mengandung bakteri patogen serta non patogen yang bisa membahayakan kesehatan.
Cara Membuat Air Bersih Dari Air Sungai (Beberapa Tekniknya)
Menurut Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), proses penjernihan pengolahan air sungai menjadi air minum bisa dilakukan melalui 5 tahapan dengan teknik khusus. Diantaranya adalah netralisasi, aerasi, koagulasi, sedimentasi, dan filtrasi. Nantinya kelima tahapan ini bersambung satu sama lain demi menciptakan air yang layak konsumsi.
Lalu bisakah proses penjernihan atau pemurnian (purifikasi) dilangsungkan dengan cara yang lebih mudah? Jawabannya, memang bisa. Proses purifikasi air sungai, terlebih bagi industri air minum, bisa dilakukan menggunakan berbagai mesin dengan teknologi canggih. Sehingga nantinya waktu penjernihan air bisa berlangsung lebih cepat.
Berbagai Mesin Penjernih Air Sungai Terbaik
Ada cukup banyak jenis mesin yang bisa digunakan untuk melakukan filtrasi serta purifikasi air dengan tingkat kandungan padatan tinggi seperti air sungai. Contohnya saja mesin ultra filtrasi (UF) dan mesin reverse osmosis. Masing-masing memiliki berbagai kualifikasi dan fungsi berbeda-beda.
Kita akan membahas satu persatu perbedaannya.
1. Mesin Ultra Filtrasi (UF)
Mesin jenis ini biasanya digunakan pada tahap pertama penjernihan air, terutama air dengan kontaminan organik maupun non organik berukuran cukup besar. Mesin Ultra Filtrasi (UF) biasanya digunakan sebelum mesin reverse osmosis. Fungsi utama mesin ini adalah untuk menghilangkan Total Suspended Solid (TSS) pada air sebesar 99%.
Tipe penyaringan atau filtrasi air yang dimiliki oleh mesin ini yaitu Dead-End Flow serta Cross Flow Ultra Filtration. Berikut ini perbedaannya :
- Tipe penyaringan Dead-End Flow Ultra Filtration bisa digunakan untuk menghemat air dengan lebih banyak. Jenis air yang disarankan untuk menyaring dengan tipe ini adalah air yang mengandung kontaminan cukup sedikit.
- Tipe penyaringan Cross Flow Ultra Filtration bisa digunakan untuk menyaring air dengan tingkat kontaminan tinggi. Terlebih air dengan TSS yang cukup banyak. Namun begitu, proses penyaringan dengan sistem ini menyebabkan pemborosan air (air kotor lebih banyak dari air bersih yang dihasilkan).
2. Mesin Reverse Osmosis (RO)
Jenis mesin yang satu ini bisa digunakan untuk menghilangkan kontaminan serta mineral dan ion yang terkandung dalam suatu jumlah air. Sistem penyaringan dengan mesin ini adalah melalui osmosis terbalik (reverse osmosis), yang nantinya menghasilkan air dengan kualitas sangat murni dan higienis.
Mesin RO sebagai penjernih air sungai memiliki keragaman dari segi komponennya, tergantung dari jenis air yang akan dijernihkan. Ada mesin RO yang khusus digunakan untuk mengolah air tawar, mesin yang khusus untuk mengolah air payau, hingga mesin RO khusus untuk air laut, yaitu mesin RO air payau. Air demineralisasi yang merupakan output mesin ini bisa langsung dikonsumsi walaupun tadinya memiliki banyak sekali kontaminan berbahaya.
Berbagai tahapan yang digunakan untuk menjernihkan air menggunakan mesin ini adalah desinfektan, pretreatment, kontrol, filtrasi reverse osmosis, resin anion kation, resin mix-bed, hingga kontrol hasil. Nantinya setelah melalui berbagai tahapan tersebut, air demineralisasi yang dihasilkan akan memiliki kualitas output yang sangat tinggi.
3. Menggunakan Clarifier lamella.
Mekanisme Kerja Clarifier Lamella
Bicara tentang produknya, Anda tentu penasaran bagaimana cara kerja clarifier tersebut hingga mampu mengolah air dengan efektif? Simak mekansime kerjanya berikut ini:
1. Proses Koagulasi
Proses ini merupakan proses awal dimana koagulan di masukan kedalam aliran air atau kedalam tempat pengadukan untuk memecah koloid menjadi flok agar dapat diendapkan. Proses ini biasanya disebut sebagai proses pengadukan cepat.
2. Proses Floakulasi
Setelah proses pengadukan cepat, Flok akan terbentuk didalam air. Flok tersebut masih memiliki massa jenis yang ringan, sehingga perlu ditambahkan Floakulan dan dilakukan pengadukan lambat agar flok yang terbentuk ukurannya menjadi lebih besar dan berat.
3. Proses sedimentasi
Proses selanjutnya adalah proses sedimentasi, dimana flok-flok tersebut akan di alirkan kedalam sebuah bak terbuka yang telah didesain sedemikian rupa untuk mempercepat dan memberikan waktu untuk proses sedimentasi. Pada proses sedimentasi, untuk clarifier lamella diberikan plate miring yang disebut lamella.
Peralatan pengolah air limbah lamella tidak dipasang secara sembarangan melainkan harus dipasang secara vertical dengan sudut kemiringan 45-60 derajat. Settingan ini membantu lamella meningkatkan area sedimentasi. Setiap pelat yang terpasang pada sistem membutuhkan area sedimentasi untuk menyeimbangkannya.
4. Pengaliran Air Dari Incline Plate
Ketika alat dioperasikan, sistem bagian bawah lamella akan mengalirkan air mencapai sisi paling atas. Pada proses ini, endapan lumpur atau partikel padat akan berkumpul menjadi satu terbawa arus ke bagian bawah sistem lamella.
5. Mengalirkan Air Pada Saluran Terbuka
Perlu Anda ketahui jika sistem clarifier lamella mengaplikasikan tekonologi V-Notch Weir. Jadi ketika endapan lumpur sudah dikumpulkan, air akan mengalir melalui seluran terbuka dan masuk ke dalam tangki atau bak penampungan sedimentasi.
6. Menurunkan Endapan/Padatan Lumpur
Sistem pengolahan lamella juga memperhatikan gaya gravitasi. Adanya gaya gravitasi dan alat yang dipasang miring, memungkinkan padatan partikel kasar atau lumpur ikut masuk ke tangki sedimentasi.
7. Proses Pembuangan Lumpur dan Penjernihan Air
Air yang telah melalui proses panjang menggunakan teknologi clarifier lamella akan berbelok naik ke atas menjadi air murni. Sementara sisa lumpur dan partikel yang ada pada tangki sedimentasi dibuang.
Itulah penjelasan sederhana mengenai proses pengolahan air limbah atau air tanah menggunakan teknologi lamella. Hingga air keruh pun bisa berubah menjadi air murni yang bersih dan jernih.
Kelebihan Pengolahan Air Sungai Untuk Industri
Proses pengolahan air sungai dengan menggunakan mesin Ultra Filtrasi (UF) dan juga Reverse Osmosis (RO) memang sangat menguntungkan bagi pelaku industri. Selain karena bisa digunakan untuk menyaring air sungai yang tadinya kotor tanpa harus mengeluarkan biaya, hasil output dari mesin-mesin tersebut juga sangat berkualitas.
Hasil air produksi dari mesin UF dan juga mesin RO memiliki standar tersendiri, menjadikan kedua jenis mesin tersebut banyak digunakan oleh pelaku industri pabrik air minum atau bahkan pemerintah sekalipun. Jika Anda berminat, Anda bisa membeli mesin-mesin tersebut pada pihak ahli yang memang memproduksi UF dan RO machine yang terstandarisasi.
Contohnya, PT Tanindo Anugerah Nusantara.
Anda bisa melihat berbagai konten di website resmi kami, www.tirtamandiri.com, terkait mesin-mesin Ultrafiltrasi dan Reverse Osmosis. PT Tanindo Anugerah Nusantara adalah salah satu pihak yang bisa Anda ajak bekerjasama mewujudkan sistem filtrasi air yang berkelanjutan nantinya.
Kesimpulan
Dengan menggunakan jasa pembuatan mesin pengolahan air sungai terbaik, Anda bisa menghemat biaya serta waktu dan tenaga. Sumber daya alam berupa air sungai yang ada di sekitar Anda pun bisa dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin dengan sistem filtrasi yang canggih.